Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Puisi Indonesia (Ku)

INDONESIA (KU) Alangkah lucunya negeri ku Tongkat kayu dan batu jadi tanaman Hanya angan angan, nyatanya rakyat masih banyak yang kelaparan Alangkah lucunya negeri ku Kail dan jala cukup menghidupinya Hanya wacana belaka, padahal akhirnya rakyat hidup susah dibawah garis kemiskinan Alangkah lucunya negeri ku Tukang kayu melawan mantan jenderal Rakyat malah jadi bertikai Kubu #01 dan #02 nyatanya sama saja Kalau terus begini mau memberikan apa ? Berebut kuasa tiada henti setiap hari Polemik pelik diciptakan agar jadi sensasi Bertikai dimedia sosial ketika kasus telah viral Mulai dari puisi doa yang ditukar hingga puisi tak ada lagi yang menyembah tuhan Mau sampai kapan Indonesia ( ku ) kalian beginikan ? Dengan alasan pesta demokrasi malah mengikis nilai persatuan. Bagaimana nantinya jika hasil pilpres telah ditentukan ? -rzllmhmd

Puisi Menghitung Hari menuju Pulang

MENGHITUNG HARI MENUJU PULANG Jakarta, 14 Januari 2019 Nyatanya jarak yang terbentang ribuan meter dan jauh dari orang yang disayangi sangatlah berat. Setiap detik yang berdetak dikota besar ini bagai racun yang mematikan setiap aktivitas harian.  Aku dibunuh debar debar hari yang berjalan mundur begitu pelan, seolah tak merelakan ku kempali pada tujuan. Ku coba turunkan sedikit ego dan dendam. Aku mencoba merasa bersyukur dan beruntung berada di posisi ini, hidup pada kenyataan dalam imajinasi orang lain mungkin begitu membanggakan. Pada akhir kalimat ini, aku hanya perlu sabar dan bersyukur. -rzllmhmd

Puisi Hujan Hari Selasa

HUJAN HARI SELASA Hujan selasa itu mengingatkan ku pada dirinya Kala itu kita masih dalam satu alur yang sama Kita masih dalam dekap dan irama yang senada Tapi sayang hujan hari selasa itu telah menghapus sgalanya Bahkan sebelum kita sempat melangkah bersama -rzllmhmd

Puisi Hiroshima

HIROSHIMA Hiroshima dan Nagasaki 73 tahun yang lalu luluh lantah akibat ulah sekutu. Lalu apa hubungannya dengan kita ? Begitupun aku, sempat luluh lantah karena ditinggalkan olehmu. Walau sekarang semua sudah baik baik saja. Tapi masih meninggalkan trauma, bukan ? -rzllmhmd

Puisi Datang dan Pulang

DATANG DAN PULANG Irama jangkrik dan pekat kopi Selalu saja setia menemani Malam kelam Pikir dan Angan Slalu menyemogakan selekasnya Mentari terbit dan bersinar Ditambah senyummu Yang tak asing diingatku Tentang cerahnya masa depan Kau datang dan pulang Lalu berkata kepada ku – “senyumku bukan untukmu” Tiba tiba semua hening Dan baru kusadari besok Mungkin aku mati -rzllmhmd