Puisi Kemarau yang Karau
KEMARAU
YANG KARAU
Hai
kawan ! Apa kabar mu ?
Aku
telah kembali menulis setelah mengarungi perjalanan yang jauh, dan ini mosi ku
untuk mu.
Belakangan
ini aku menyaksikan tv nasional yang menyiarkan kebakaran hutan. Kabut pekat
dan dada yang sesak turun menghiasi pendengaran ku.
Ya
! Ini musim kemarau. Semua hal akan sangat mudah terbakar. Sampai sini kau
sudah paham apa maksud ku ?
Berani
sekali bermain api !
Berani
sekali membakar diri !
Aku
seperti penonton televisi yang duduk dan menyaksikan pertunjukan aneh ini
dengan segelas air es di musim kemarau.
Berharap
agar kau selamat. Jika tidak kau hanya jadi abu hitam yang kemudian di injak
injak.
-rzllmhmd
Komentar
Posting Komentar