SEMANGAT REFORMASI FLS2N KALIMANTAN SELATAN

 

SEMANGAT REFORMASI FLS2N KALIMANTAN SELATAN


Sore tadi (Rabu, 19 Mei 2021), saya berbincang dengan Bang Ade Hidayat (Filmmaker/Sineas senior Kalsel) melalui telepon WhatsApp terkait penyelenggaraan FLS2N jenjang SMK di Provinsi Kalimantan Selatan. Kebetulan beliau juga akan kembali menjadi juri FLS2N pada tahun ini, sehingga perlu mendengar masukan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah saya, yang dalam hal ini merupakan alumni FLS2N Nasional tahun 2019 lalu. Berbekal pengalaman FLS2N pada tahun 2019 dan berbagai isu yang saya amati dalam perjalanan film pelajar di Indonesia, setidaknya ada beberapa point penting yang kami bahas bersama. 

 

1. Pentingnya Edukasi bagi para pendamping (guru) yang akan membantu siswa dalam proses produksi film sehingga muncul kesetaraan dalam hal basic filmmaking.

2. Kita tidak ingin FLS2N hanya dikuasai oleh sekolah sekolah yang memiliki program studi Multimedia, Broadcasting, dan Film. Semua sekolah berkesempatan menjadi pemenang dalam event ini.

3. Citra rasa kedaerahan harus terus dipupuk dan ditanamkan, jangan ada lagi film film yang menggunakan bahasa "gue elo" dengan aktor yang sebenarnya memiliki logat yang berbeda. Jangan lagi film film karya pelajar Kalimantan Selatan menjadi "asing" oleh para penonton di daerahnya sendiri.

4. Berorientasi pada proses, bukan sekedar hasil. Dalam hal ini Dinas Pendidikan menjadi penyelenggara yang dengan otoritasnya memberikan hak kepada komunitas independen sebagai fasilitator dalam hal pendamping dan edukasi bagi semua pihak yang terlibat.

5. Keberlanjutan distribusi film setelah FLS2N, terlepas apakah film nya menjadi pemenang ataupun tidak, film film yang diproduksi oleh para pelajar harus terus di distribusikan oleh para guru / produser filmnya. Ini juga turut mendukung kampanye dan sosialisasi ke-khas-an daerah dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Selatan.

 

Semoga point penting yang kami bahas ini dapat direalisasikan sebaik dan secepat mungkin. Sehingga FLS2N bukan hanya sekedar menjadi ajang kompetitif, namun juga bermuatan nilai nilai edukatif, rekreatif, kedaerahan dan sportivitas serta reformatif bagi ekosistem perfilman di Kalimantan Selatan.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI KH. ILHAM HUMAIDI (MAJELIS AS-SHOFA)

MK. Belajar dan Pembelajaran - Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP ULM