Puisi Teduh

 

TEDUH

Dia teduh,

Meneduhkan.

 

Aku kehabisan kata-kata untuk menulis puisi ini.

Puisi ini telah habis terbakar sebelum sempat dituliskan.

 

Begitu lama, memang.

Hingga beberapa purnama.

 

Aku menemukan keteduhan kembali hari ini.

Berupa wujud lain dari sesuatu yang dulu pernah ada.

 

Aku kehabisan kata-kata untuk menulis puisi ini.

Aku hanya ingat tiga kata yang bermakna satu.

 

Dia teduh,

Meneduhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI KH. ILHAM HUMAIDI (MAJELIS AS-SHOFA)

CONTOH GBPM, FLOWCHART DAN STORYBOARD CBI